Valentine’s Day atau Hari Valentine, dirayakan marak oleh kaum muda setiap tanggal 14
Februari. Dalam perayaan ini ada kecenderungan yang
mengarah pada pergaulan bebas dan mengarah pada perzinaan dengan alasan
sebagai hari kasih sayang.
Na’udzubillahi min dzalik.
Lalu di kalangan kaum muslimin, terutama anak-anak mudanya, juga
ikut-ikutan dan meniru-niru. Hal ini tentu amat memprihatinkan. Perayaan
Valentine’s berasal dari perayaan Lupercalli. Yaitu upacara ritual yang
dilakukan oleh orang-orang Romawi kuno setiap tanggal 15 Februari
sebagai penghormatan kepada para dewa. Kemudian pada tahun 469, pihak
gereja yakni Paus Cellecius mengubah menjadi 14 Februari untuk mengenang
kematian seorang pendeta Santo Valentine.
Pada masa Romawi sangat terkait dengan dunia para dewa dan mitologi
sesat. Namun di masa sekarang hal ini identik dengan pergaulan bebas,
utamanya para muda-mudi. yang semua itu diatasnamakan semangat hari kasih sayang.
Valentine’s Day adalah kegiatan yang bukan berasal dari agama Islam.
Dalam pemahaman Islam, kegiatan “ritual” yang bukan berdasarkan syariat
Islam, maka umat Islam tidak boleh ikut terlibat di dalamnya.Karena seperti ini
berbahaya dan akan merusak serta menghancurkan moral generasi muda
Islam masa depan. Allah
berfirman dalam Qs. Al Furqan ayat 72, “Dan orang-orang yang tidak
menghadiri atau menyaksikan perbuatan zur, dan apabila mereka bertemu
dengan orang-orang yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak
berfaedah, mereka lalui saja dengan menjaga kehormatan dirinya.”
Kata “zur” dalam ayat ini maksudnya adalah kebatilan dan kedustaan.
Ayat ini menjelaskan mengenai sifat-sifat orang beriman, di antaranya
tidak menghadiri atau menyaksikan acara-acara kebatilan, termasuk acara
Valentine’s Day yang di dalamnya ada ritual agama lain dan nuansa
pergaulan bebas.
Sebenarny dalam agama Islam sarat dengan nilai-nilai kasih sayang. Rasulullah SAW
bersabda, “Belum sempurna iman seseorang sehingga ia mencintai
saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR Al-Bukhari
dari Anas bin Malik). Dalam hadis lain Rasulullah berpesan, “Cintailah
terhadap sesama manusia sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri,
maka jadilah engkau muslim.” (HR At-Tirmidzi dari Abu Hurairah).
Hadis-hadis Nabi ini membuktikan bahwa Islam adalah agama kasih
sayang. Kasih sayang ini tidak dibatasi dan ditentukan pada tanggal 14
Februari, seperti pada hari valentine dan tidak boleh dilakukan dengan
cara-cara yang bertentangan dengan syariat Islam.
Kasih sayang dalam Islam diwujudkan dalam bentuk yang nyata, antara
lain berupa silaturahmi, menjenguk dan membantu yang sakit, saling
menolong, meringankan beban orang lain yang dilanda musibah, mendamaikan
orang yang berselisih, mengajak kepada kebenaran dan mencegah dari
perbuatan munkar.
Dengan demikian kasih sayang dalam Islam itu ada dalam kehidupan kita
sepanjang zaman, tidak tertentu pada waktu-waktu yang terbatas.
Karenanya semangat inilah yang harus kita hidup-hidupkan dalam keluarga
kita. Kita berikan pengertian yang benar kepada lingkungan atau keluarga kita, sehingga
mereka dapat terhindar dari perilaku buruk. Semoga Allah SWT senantiasa
melindungi dan membimbing kita semua. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar