Materi layanan BK Kelas IX Semester Gasal
A. Sikap dan
Perilaku
Sikap merupakan masalah yang penting dan menarik jika
dikaitkan dengan perilaku atau perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Sikap yang ada pada seseorang akan memberikan warna atau corak dapat
berperilaku atau perbuatan orang yang bersangkutan. Dengan mengetahui sikap
seseorang, orang dapat menduga bagaimana perilaku yang akan diambil oleh orang
yang bersangkutan terhadap suatu masalah atau keadaan yang dihadapkan padanya.
Jadi dengan mengetahui sikap seseorang, Kita akan mendapatkan gambaran
kemungkinan perilaku yang akan timbul dari orang yang bersangkutan. Keadaan ini
menggambarkan hubungan sikap dengan perilaku.
Dari uraian
tersebut terlihat jelas bagaimana kaitan antara sikap dan perilaku. Perilaku
seseorang akan diwarnai atau dilatarbelakangi oleh sikap yang ada pada orang
yang bersangkutan. Orang tidak dapat mengukur sikap secara langsung, yang dapat
diukur adalah sikap yang tampak dan sikap yang tampak itu adalah perilaku.
Perilaku dengan sikap saling berinteraksi, saling mempengaruhi satu dengan yang
lain.
1. Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi kehidupannya
untuk mengekspresikan nilai yang ada pada dirinya. Dengan mengekspresikan diri
seseorang akan mendapatkan kepuasan, dapat menunjukkan keadaan dirinya.
B.
Ciri-ciri
Sikap
Sikap
merupakan faktor yang ada pada diri manusia yang dapat mendorong atau
menimbulkan perilaku tertentu. Untuk membedakan sikap dengan pendorong yang
lain, ada beberapa ciri dari sikap, yaitu :
a.
Sikap Itu
Tidak Dibawa Sejak Lahir
Manusia pada waktu dilahirkan belum membawa
sikap-sikap tertentu pada subyek. Ini berarti bahwa sikap itu terbentuk dalam
perkembangan individu yang bersangkutan. Oleh karena itu sikap dapat dipelajari
dan dapat berubah.
b.
Sikap
Selalu Berhubungan Dengan Obyek Sikap
Hubungan yang positif atau negatif antara individu
dengan obyek tertentu akan menimbulkan sikap tertentu dari individu terhadap
obyek tertentu tersebut.
c.
Sikap
Dapat Tertuju Pada Satu Obyek Saja, Tetapi Juga Dapat Tertuju Pada Sekumpulan
Obyek-obyek
Bila seseorang mempunyai sikap yang negatif pada
seseorang, sikap tersebut akan mempunyai kecenderungan untuk menunjukkan sikap
negatif pula pada kelompok dimana orang tersebut tergabung di dalamnya.
d.
Sikap
Dapat Berlangsung Lama atau Sebentar
Jika suatu
sikap telah menjadi nilai dalam kehidupan seseorang misalnya dalam hati seseorang di kuatkan
bahwa memukul ,suka bertengkar,mengumpat, menyukai pornografi itu adalah
nilai-nilai yang buruk secara relatif sikap itu akan bertahan lama dan sulit
berubah , dalam keadaan apapun telah yakin dan tidak akan mudah terpengaruh
oleh nilai-nilai yang buruk. Tetapi sebaliknya jika sikap itu belum mendalam pada
diri seseorang maka sikap itu tidak bertahan lama dan akan mudah berubah.
C. KECANDUAN PORNOGRAFI
Dalam
Pertemuan Konselor Remaja Yayasan Kita dan Buah Hati dengan 1.625 siswa kelas
4-6 sekolah dasar wilayah Jakarta Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, tahun 2008 terungkap,
66 persen dari mereka telah menyaksikan materi pornografi lewat berbagai media.
Sebanyak 24 persen di antaranya lewat komik, 18 persen melalui games, 16 persen
lewat situs porno, 14 persen melalui film, dan sisanya melalui VCD dan DVD,
telepon seluler,majalah dan koran.
Sekarang data
kerusakan moral setiap detik terus bertambah, masihkah kita pura-pura dan tidak
menyadari bahwa kepribadian generasi
ini telah dicuri olen arus globalisasi
teknologi Kecanduan pornografi merupaka contoh sikap dan perilaku yang sangat
mebahayakan diri sendiri,lingkungan dan masa depan. Diantara semua kasus sikap
kecanduan, pornografi merupakan salah satu penyakit berat yang tersulit
pengobatannya.Untuk mendeteksi kecanduan ini saja lebih sulit dari pada mendeteksi pecandu
narkoba. Adiksi baru yang tidak tampak pada mata, tidak terdengar oleh telinga,
namun menimbulkan kerusakan otak yang permanen/jangka waktu lama ahli bedah syaraf dari Rumah Sakit San Antonio, Amerika
Serikat, Donald L. Hilton Jr, MD mengatakan bahwa adiksi mengakibatkan otak
bagian tengah depan yang disebut Ventral Tegmental Area (VTA).
Kecanduan pornografi merupaka contoh sikap dan perilaku yang sangat mebahayakan diri sendiri,lingkungan dan masa depan. Diantara semua kasus sikap kecanduan, pornografi merupakan salah satu penyakit berat yang tersulit pengobatannya.Untuk mendeteksi kecanduan ini saja lebih sulit dari pada mendeteksi pecandu narkoba. Adiksi baru yang tidak tampak pada mata, tidak terdengar oleh telinga, namun menimbulkan kerusakan otak yang permanen/jangka waktu lama ahli bedah syaraf dari Rumah Sakit San Antonio, Amerika Serikat, Donald L. Hilton Jr, MD mengatakan bahwa adiksi mengakibatkan otak bagian tengah depan yang disebut Ventral Tegmental Area (VTA) secara fisik mengecil. Penyusutan jaringan otak yang memproduksi dopamine--bahan kimia pemicu rasa senang-- itu, menurut dia, menyebabkan kekacauan kerja neurotransmiter yakni zat kimia otak yang berfungsi sebagai pengirim pesan.
Kecanduan pornografi merupaka contoh sikap dan perilaku yang sangat mebahayakan diri sendiri,lingkungan dan masa depan. Diantara semua kasus sikap kecanduan, pornografi merupakan salah satu penyakit berat yang tersulit pengobatannya.Untuk mendeteksi kecanduan ini saja lebih sulit dari pada mendeteksi pecandu narkoba. Adiksi baru yang tidak tampak pada mata, tidak terdengar oleh telinga, namun menimbulkan kerusakan otak yang permanen/jangka waktu lama ahli bedah syaraf dari Rumah Sakit San Antonio, Amerika Serikat, Donald L. Hilton Jr, MD mengatakan bahwa adiksi mengakibatkan otak bagian tengah depan yang disebut Ventral Tegmental Area (VTA) secara fisik mengecil. Penyusutan jaringan otak yang memproduksi dopamine--bahan kimia pemicu rasa senang-- itu, menurut dia, menyebabkan kekacauan kerja neurotransmiter yakni zat kimia otak yang berfungsi sebagai pengirim pesan.
1. Melemahkan
fungsi control dimana orang-orang yang
sudah kecanduan tidak bisa mengontrol
lagi perilakunya
2. Menimbulkan
gangguan memori.
3. Kesulitan
bahkan tidak sanggup
menghentikannya
4. Dapat merusak kehidupan seseorang serta tatanan psikososial
5.
Prestasi
akademik menurun,
6.
Tidak bisa
membuat perencanaan,
7.
Tidak
bisa mengendalikan hawa nafsu dan emosi,
8. Sulit mengambil
keputusan dan berbagai peran eksekutif otak sebagai pengendali impuls-i