Cari Blog Ini

8.21.2012

YUK WUJUDNYATAKAN NILAI-NILAI LUHUR INI...

Ingat ya..nilai nilai dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa ini telah digaungkan mulai tahun kemarin atau tahun  ajaran 2011, seluruh tingkat pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan berkarakter tersebut dalam proses pendidikannya.
18 nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut Diknas adalah:
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

8.05.2012

SHOLAT CEGAH KEMUNGKARAN

”Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku.” (QS. Al-Baqarah [2] : 43).
Perintah shalat adalah perintah Allah dalam Al-Qur'an yang paling sering disebutkan. Shalat adalah ibadah ritual yang diawali dengan gerakan Takbiratul Ikhram dan diakhiri dengan salam, dimana di antaranya dilakukan gerakan-gerakan khusus seperti sujud dan ruku’. Shalat pada dasarnya adalah sebuah ibadah dalam rangka mengingat Allah Azza wa Jalla. Allah berfirman bahwa mengingat kebesaran Allah melalui shalat adalah merupakan ibadah yang terbesar keutamaannya.
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain).” (QS. Al-Ankabuut [29] : 45).
Namun pada kenyataannya, mengapa di negeri kita tercinta Indonesia yang merupakan negeri berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia ini masih juga banyak terjadi perbuatan keji dan mungkar? Pembunuhan, korupsi, riba, perkosaan, perselingkuhan, pergaulan bebas, hingga kaum perempuan yang dengan tanpa rasa bersalah sedikit pun memamerkan aurat, dan lain sebagainya masih saja terus saja terjadi.
Padahal pada setiap musim haji, di padang Arafah yang terletak nun jauh di sana, negeri ini selalu menjadi negeri ‘pengekspor’ jama'ah haji terbesar di dunia! Demikian pula pada hari-hari besar Islam seperti Idhul Fitri dan Idhul Adha, bahkan juga pada setiap shalat Jum'at, jama'ah selalu memadati masjid-masjid dan lapangan untuk menunaikan ibadah shalat. Mungkinkah Allah ingkar janji? Atau mungkinkah shalat kita yang salah?
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya." (QS. Al-Ma'uun [107] : 4-6).
Perbuatan riya adalah perbuatan pamer, perbuatan yang dikerjakan dalam rangka mencari perhatian dan pujian seseorang, bukan mencari ridha Allah SWT. Shalat yang demikian bukan saja amat dibenciNya, namun juga malah mendatangkan kecelakaan. Inilah yang menjadi penyebab mengapa bangsa ini terus saja didera penderitaan dan kesengsaraan. Karena amal perbuatan baik sebesar apa pun, bila dikerjakan tanpa dasar mencari ridhoNya, sama dengan mempersekutukanNya. Maka dengan demikian sia-sialah amalan tersebut.
“Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Az-Zumar [39] : 65).
Selain itu, agar shalat dapat mencegah kemungkaran, ada lagi persyaratan penting yang wajib dipenuhi, yaitu kekhusyukan. Khusyu’ yang bagaimanakah itu?
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepadaNya." (QS. Al-Baqarah [2] : 45-46).
Seseorang yang melakukan shalat tanpa keyakinan akan adanya Hari Akhir, Hari Berbangkit, serta Hari Pembalasan, mustahil shalatnya itu dapat mencegahnya dari perbuatan buruk. Allah bahkan berfirman bahwa orang yang tidak meyakini hal tersebut, tempat kembalinya adalah neraka yang menyala-nyala.
"Berkatalah salah seorang di antara mereka, "Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) mempunyai seorang teman yang berkata, "Apakah kamu sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang membenarkan (hari berbangkit)? Apakah bila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?" Berkata pulalah ia, "Maukah kamu meninjau (temanku itu)?" Maka ia meninjaunya, lalu ia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka menyala-nyala." (QS. Asf-Shaffaat [37] : 51-55).
”Maka apakah kita tidak akan mati? Melainkan hanya kematian kita yang pertama saja (di dunia), dan kita tidak akan disiksa (di akhirat ini)? Sesungguhnya ini benar-benar kemenangan yang besar. Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja." (QS. Ash-Shaffaat [37] : 58-61).
Dengan demikian, seseorang yang mengerjakan shalat tanpa memiliki keyakinan akan Hari Pembalasan, akhirnya hanya melakukan shalat sebatas ritual, sebatas kebiasaan sehari-hari yang sama sekali tidak mampu memberikan manfaat. Celakanya lagi, Allah memasukkan orang-orang seperti ini ke dalam golongan orang-orang yang Munafik. Dan tempat kembali orang Munafik adalah di dasar neraka jahanam!
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka." (QS. An-Nisa [4] : 145).
Memang tak ada seorang pun manusia yang dapat kembali ke dunia untuk membuktikan bahwa dirinya telah merasakan siksa neraka atau menerima kenikmatan di surga, namun sebagai seorang Mukmin, cukuplah kita meyakini apa yang dikatakan Al-Qur'an dan RasulNya. Maka dengan demikian, disamping shalat kita diterimaNya, shalat pun mampu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Karena sesungguhnya, bahkan Rasulullah pun, takut akan siksa dan azabNya.
Wallahu a'lam bish-shawab.

dicopykan dari tulisan mbak Shylvia nurhadi di kota santri..

8.03.2012

HARI INI UNTUKMU

Yesterday is history, tomorrow is mystery, but today is a gift. That’s why it is called the present.
Itu adalah ucapan Guru Oogway kepada Po yang akhirnya menjadi pendekar Naga dalam film Kungfu Panda.
Setiap orang telah menjalani hari kemarin, akan menghadapi hari esok, dan sedang menghadapi hari ini. Tulisan ini ingin mengulas bagaimana penyikapan terhadap situasi tersebut.

Masa Lalu Adalah Sejarah

Apa yang telah lalu tidak dapat kita ubah. Apa yang kita lakukan, baik dan buruk, semuanya sudah terjadi. Semuanya telah tercatat menjadi sejarah hidup kita. Ada orang yang terus menerus menyesali masa lalunya sehingga dia tidak dapat menjalani hari ini dengan baik. Dia merasa orang yang telah berbuat kesalahan dan terus menerus dihantui oleh kesalahan itu.
Menyesali kesalahan adalah hal penting. Tapi jika apa yang telah terjadi terus menerus menjadi penghalang untuk berbuat sesuatu hari ini, maka dia menjadi masalah. Apa yang telah terjadi adalah pelajaran untuk diambil hikmahnya. Baik dan buruk yang telah kita lakukan harus menjadi pelajaran dalam menata diri kita hari ini dan hari ke depannya.
Sejarah masa lalu diri kita juga di luar kemampuan kita untuk mengubahnya. Kita tidak pernah tahu lahir dari ayah dan ibu yang mana. Kita juga tidak bisa memilih tempat kelahiran kita sendiri. Semuanya bagian dari sejarah diri kita yang telah ditetapkan untuk ditafakuri. Kita juga tidak pernah tau apakah orangtua kita miskin atau kaya, pintar atau bodoh, terhormat atau orang biasa.
Menyesali keadaan diri adalah perbuatan yang bodoh. Apa yang telah kita dapatkan di masa lalu merupakan bagian dari anugrah Allah yang harus disyukuri. Bukan untuk disesali.

Ada Apa di Masa Depan

Sebagian orang merasa sangat takut dengan masa depan. Dia takut apakah besok masih bisa makan atau tidak. Dia juga khawatir apakah nanti bisa mendapatkan apa yang dia harapkan. Apakah anak-anaknya kelak dapat belajar di sekolah yang bagus, mendapat pendidikan yang layak, dan bekerja dengan penghasilan yang baik.
Karena kekhawatiran itu, segala sesuatu dipersiapkan sampai berlebihan. Padahal hari esok belum terjadi. Dan kita pun tidak tau akan terjadi seperti apa. Manusia hanya bisa berikhtiar dan berencana. Allah Maha Kuasa adalah Maha Pengatur Hamba-Hamba-Nya. Tugas kita adalah berusaha dan berikhtiar agar dekat dengan kehendak-Nya. Ketika itu dilakukan, maka kehendak Allah akan bekerja pada diri kita.

Hari Ini Untukmu

Manusia-manusia besar adalah manusia yang menjalani hidup hari ini dengan sepenuh jiwa raganya. Mereka mungkin punya masa lalu yang kelam. Namun mereka mengambil pelajaran dari sana dan memperbaiki diri. Mereka juga mempersiapkan diri untuk masa depan. Namun semuanya dilandasi dengan keyakinan akan adanya Allah Yang Maha Mengelola.
Mereka adalah manusia hari ini. Mereka berusaha bersungguh-sungguh pada apa yang ada di diri mereka saat ini, sedikit atau banyak, cukup atau kurang. Kemampuan yang mereka punya, keahlian yang mereka kuasai, semuanya menjadi jalan untuk berkarya sesuai jalan yang dimudahkan buat mereka. Mereka tidak pernah menyesali masa lalu atau takut dengan masa depan.
Mereka senantiasa berbuat yang terbaik hari ini dengan harapan agar Allah berkenan menghapus kesalahan mereka di masa lalu, dan terus membimbing mereka hari ini dan masa depan. Mereka orang yang optimis menjalani hari-harinya. Senantiasa bersyukur atas apa yang Allah hadirkan. Buat mereka kesulitan atau kesenangan semuanya sama. Itu adalah hadiah dari alloh. Sebuah titipan yang diterima dengan lapang dada dan dijalani dengan sepenuh hati.
Merekalah orang yang menganggap hari ini sebagai hadiah. Dengan hadiah itu mereka berkarya dan membentuk masa depan, karena hari ini adalah bahagian kita yang tak boleh lagi kita sia-siakan lagi..
Mari menjadi manusia hari ini. Bukan manusia kemarin yang telah jadi sejarah atau manusia akan datang yang masih misteri.
InsyaAlloh........