Cari Blog Ini

9.13.2016

CARA MEMBUAT MIND MAP (1)

Assalamu'alaikum Wr wb .
Selamat berjumpa lagi siswa- siswaku yang maniiiis, ,
Kangeeen rasanya setelah 2 tahun off. Mohon maklum karena mesin yang kita kira nyaman dan haluspun ternyata dapat mengalami kerusakan... bahkan bisa jadi hilang tak tentu rimbanya .. disamping kita juga tak tahu entah apa penyebabnya . Karena hanya Alloh yang Maha Tahu. ( ngelak nii ye )
Ok yang penting kita telah bersama lagi dalam suasana yang lebih indah bukan? Insyaalloh.. aamiin.

Seperti yang tertulis di judul atas, bu Fath ingin mengajak kalian berkelana di dunia mind map, Namun, agar apa yang akan bu Fath tulis nanti lebih terasa manfaatnya.. kita simak dulu yuk sejarah munculnya ide membuat mind map ber-episode ( hehehe.. kaya cerbung ya..?)

Ternyata mengajak siswa bermindmap dalam belajar melalui  bercerita saja ( dan ditambah tugas tentunya ) eh hasilnya nonsen, nihil, tak berbekas. Bu Fath jadi heran .. kenapa ya saat anak-anak diterangkan mind map nampak saaaangat gairah, senang, asyik dan hasil belajarnyapun lumayan bagus. Tetapi.... tetapi sayang, hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan semesterpun berlalu dan materi lainpun semakin bertambah namun  hanya beberapa gelintir anak yang mau mempraktekkan belajar dengan mind map, sepertnya semua hilang bergitu saja seakan-akan  mereka belum pernah menerima materi mind map lo. Aneh bukan?
Kondisi ini sudah bu Fath rasakan kurang lebih selama 4 tahun .Dan apa penyebabnyapun menjadi PR untuk segera terjawab.
Jawaban pertama mungkin yan karena cara bu Fath menyampaikan materi mind map kurang mengena  dan kurang menginspirasi sehingga anak- anak hanya tertarik sesaat saja. Yang kedua  karena sikap dan cara belajar siswa  sudah mendarah daging model dahulu kala, artinya tidak sreg atau tidak nyaman dengan model- model baru yang dirasakan justru menyulitkan, belum percaya dengan kehebatan mind map makanya ya tidak percaya itu sudah pasti. Keetiga kita lihat  dari sisi guru memang masih banyak guru yang mengharap catatan anak harus rapi, tidak ada corat-coret dan membuat sesuatu seakan- akan baku untuk dilaksanakan, misalnya harus membuat peta konsep. Padahal  struktur pembuatan peta konsep ini  sungguh jauh berbeda ( kalau tidak bisa dikatakan bertentangan ) dengan membuat mind map. Tetapi karena tugas guru mata pelajaran ini merupakann kegiatan pemberian nilai baik atau kurang ya tetap saja anak akan melaksanaknanya. Beberapa guru memang ada yang  meminta anak membuat rangkuman atau tugas dengan mindmap misalnya mata pelajaran IPS, dan mata pelajaran IPA  Keempat  adalah karena  siswa belum memilliki kemandirian belajar yang baik. Satu bukti bahwa kemandirian belajar siswa ini kurang memuaskan adalah hasil angket pada pra siklus sebelum bu Fath mengadakan penelitian ke kelas visual dimana hasilnya menunjukkan kondisi kemandirian belajar siswa yang kurang.

lalu, apakah mind map ini benar benar bermanfaat dan membantu kita dalam meraih nilai memuaskan? bagaimana caranya? benarkah belajar dengan mind map itu mudah? Apakah aku bisa? Nah... pertanyaan- pertanyaan ini akan terjawab dengan manis di epidode 2. Sabar ya.
Ayo belajar lagi sayaaaang.
Wassalam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar